Pengertian FIFO (First In First Out) dan LIFO (Last In First Out), Kelebihan dan Kekurangan Serta Contohnya

by - Sabtu, Mei 09, 2020




1. Pengertian FIFO

       FIFO (first in first out) yang artinya masuk pertama keluar pertama, maka pada metode ini unit persediaan yang pertama kali masuk ke gudang perusahaan akan dijual pertama. Metode FIFO ini didasarkan pada asumsi bahwa aliran cost masuk persediaan harus dipertemukan dengan hasil penjualannya. Sebagai akibatnya, biaya per unit persediaan yang masuk terakhir dipakai sebagai dasar penentuan biaya barang yang masih dalam persediaan pada akhir periode (persediaan akhir).
Dalam penerapan metode FIFO berarti perusahaan akan menggunakan persediaan barang yang lama/pertama masuk untuk dijual terlebih dahulu. Jadi biasanya persediaan akhir barang dagangan akan dinilai dengan nilai perolehan persediaan yang terakhir masuk. Metode FIFO cocok diterapkan pada perusahaan yang menjual produk yang memiliki masa kadaluarsa, seperti makanan, minuman, obat dan lain sebagainya.
  • Kelebihan FIFO:
- Mudah membandingkan cost saat ini dengan pendapatan sekarang.
- Apabila harga naik maka harga barang jadi konservatif.
- Laba operasional tidak terpengaruh oleh untung atau rugi dari fluktuasi harga.
- Menghemat pajak

  • Kekurangan FIFO
- Bertolak belakang dengan aliran fisik persediaan sesungguhnya.
- Biaya pembukuan menjadi mahal karena metode ini lebih rumit.
- Laba atau rugi yang dihasilkan lebih rendah.

  • Contoh Penerapan FIFO
       Fungsi dari perusahaan dagang adalah untuk menjual barang yang didapat dalam bentuk jadi, dimana tidak membutuhkan proses pengolahan. Sedangkan fungsi perusahaan manufaktur adalah mengolah bahan mentah menjadi produk jadi. Contoh bidang usaha yang dapat menerapkan metode ini adalah supermarket, pengolahan makanan atau obat-obatan.



2. Pengertian LIFO

       LIFO artinya yang masuk terakhir keluar pertama. Metode ini mengasumsikan unit persediaan yang dibeli pertama akan dikeluarkan di akhir. Artinya, unit yang dijual pertama adalah unit persediaan yang terakhir masuk ke gudang. Jadi biasanya persediaan akhir barang dagangan akan dinilai dengan nilai perolehan persediaan yang pertama atau awal masuk. Metode biaya persediaan LIFO ini didasarkan pada asumsi bahwa aliran keluar biaya persediaan merupakan kebalikan dari kronologi terjadinya biaya. Pada metode ini, harga beli terakhir dibebankan ke operasi dalam periode kenaikan harga (inflasi), sehingga laba yang dihasilkan akan kecil dan pajak yang terutang juga menjadi lebih kecil. Namun, berdasarkan PSAK 14 metode LIFO tidak boleh digunakan lagi.

  • Kelebihan LIFO
- Mudah membandingkan cost saat ini dengan pendapatan sekarang.
- Apabila harga naik maka harga barang jadi konservatif.
- Laba operasional tidak terpengaruh oleh untung atau rugi dari fluktuasi harga.
- Menghemat pajak

  • Kekurangan LIFO
- Bertolak belakang dengan aliran fisik persediaan sesungguhnya.
- Biaya pembukuan menjadi mahal karena metode ini lebih rumit.
- Laba atau rugi yang dihasilkan lebih rendah.

  • Contoh Penerapan LIFO
       LIFO awalnya hanya dapat diaplikasikan pada perusahaan dengan persediaan yang tahan lama, tidak mudah rusak, mudah disimpan sehingga dapat dibedakan mana persediaan yang pertama dibeli dengan persediaan yang terakhir dibeli. Contoh bidang usaha yang menerapkan metode ini adalah usaha toko garmen/pakaian, elektronik atau produk teknologi, dan toko buku.

3. Analisa
       Dalam penerapan metode LIFO berarti perusahaan akan menggunakan persediaan barang yang
baru/terakhir masuk untuk dijual terlebih dahulu. Jadi biasanya persediaan akhir barang dagangan
akan dinilai dengan nilai perolehan persediaan yang pertama atau awal masuk.


https://www.jurnal.id/id/blog/2018-perbedaan-metode-persediaan-fifo-lifo-dan-average/
https://zahiraccounting.com/id/blog/perusahaan-ini-cocok-menggunakan-metode-fifo/
https://zahiraccounting.com/id/blog/perusahaan-ini-cocok-menggunakan-metode-lifo/


You May Also Like

0 komentar