Peranan Desain Grafis

by - Rabu, Maret 24, 2021

        

Sumber(https://cdesignc.co.za/graphic-design-software-for-designers-in-2020/)

            Desain Grafis adalah keahlian Menyusun dan merancang unsur visual menjadi informasi yang dimengerti oleh public/masyarakat. Desain Grafis adalah ilmu yang mempelajari dan mengembangkan Bahasa visual, salah satunya untuk keperluan informasi dan komunikasi. 
            Pada masa sekarang yaitu abad ke-21 ini, peranan desain grafis menjadi sangat individual. Hal ini terjadi karena adanya pengaruh tren media sosial dalam dunia komunikasi teknologi, yang menjadikan media komunikasi lebih berbasis personal, testimonial, dan komunitas. Dengan demikian, kuantitas pengguna desain grafis menjadi semakin luas, untuk itu semakin dibutuhkan pula nilai-nilai profesionalisme untuk memberikan lingkup dan peranan yang jelas bagi dunia desain grafis dalam dunia komunikasi seni.

1.  Peranan Desain Grafis Pada Media

Sumber(https://www.jackstudy.co.id/desain-grafis/)

        Pesan visual yang disampaikan bisa berupa informasi produk, jasa atau gagasan secara komunikatif dan persuasif (dengan tujuan publikasi, promosi dan pemasaran) menggunakan media informasi. Peranan desain grafis pada media, yaitu agar pesan dapat efektif dipahami, diterima, dan dapat mengubah sikap sasaran (audience) sesuai tujuan pemasaran. Berikut adalah peranan desain grafis pada media:
1.  Komunikatif
        Ada 5 cara untuk membuat karya visual menjadi komunikatif bagi audiensi.

  • Visualisasi pendukung agar mudah diterima olah sasaran.
  • Pelajari pesan yang akan disampaikan secara mendalam.
  • Pelajari kebiasaan dan hal-hal yang diminati/disukai oleh sasaran yang berkaitan dengan hal visual (ikon, gambar dan elemen visual lain).
  • Olah pesan (verbal) menjadi pesan visual, dengan memperhatikan tanda-tanda pesan visual yang dipahami publik, mudah, gampang, dan nyaman dilihat/dibaca.
  • Buatlah sederhana dan menarik.
2.  Kreatif
        Visualisasi diharapkan disajikan secara unik dan tidak klise (sering digunakan), agar menarik perhatian. Rancangan elemen desain grafis (objek, warna, huruf, dan layout) dibuat secara asli (original/ baru). Penjelasan pesan disusun secara sistematik untuk kemudahan tata alir dan alur (lancar). Kemudahan informasi didukung oleh navigasi dengan susunan tata letak yang luwes tanpa meninggalkan kaidah komunikasi dan keindahan (fleksibel).

3.  Sederhana
        Visualisasi tidak rumit supaya kejelasan isi pesan mudah diterima dan diingat. Pengembangan yang kompleks dapat menimbulkan ciri yang khas terhadap suatu eleman visual. Hal itu akan lebih cepat menimbulkan kebosanan visual. Prinsip generalisasi diperlukan untuk menyederhanakan elemen visual menjadi elemen yang paling mendasar sehingga menimbulkan persepsi yang lebih luas dan lebih berumur panjang.

4. Kesatuan (Unity)
        Penggunaan bahasa visual yang harmonis, utuh, dan senada agar materi pesan dipersepsi secara utuh (komprehensif) yang menyatu dan harmonis di dalam sebuah karya grafis. Hal ini menjadi sebuah upaya yang bertujuan memudahkan pengamat desain menangkap sebuah nuansa visual yang tematik dan mempermudah proses pembentukan pemetaan hierarki informasi yang hendak disampaikan.

5. Penggambaran Objek dalam Bentuk Image yang Presentatif
        Gambar dapat berupa fotografi atau gambar informasi berupa tabel/diagram dan gambar bergerak (animasi dan film). Gambar dapat diklasifikasi sebagai gambar latar belakang desain atau gambar objek yang dapat memperjelas informasi.

6. Pemilihan Warna yang Sesuai
        Penggunaan kunci warna atau panduan warna berdasar teori warna Munsel, untuk mendapatkan warna-warna yang selaras. Harmoni dalam perpaduan warna dapat membuat nuansa yang berbeda walaupun menggunakan gambar yang sama.

7. Tipografi (Font dan Susunan Huruf)
        Untuk memvisualkan bahasa verbal agar mendukung isi pesan, baik secara fungsi keterbacaan maupun fungsi psikologisnya, digunakan tipografi secara kreatif sesuai dengan keperluan dan tidak berlebihan. Seorang pakar desainer grafis, William Caslon mengungkapkan:
“Tipografi adalah permainan keseimbangan dari suatu kalimat, bentuk halaman, juga sebuah ungkapan visual yang membantu para pembaca memahami pesan yang terkandung dalam konten sebuah halaman”.

8. Tata Letak (Layout)
        Layout adalah usaha untuk membentuk dan menata unsur-unsur grafis (teks dan gambar) menjadi media komunikasi yang efektif. Jika data/unsur grafis dan warna yang akan dipakai telah dipastikan sebelumnya, selanjutnya kita dapat melakukan proses layouting. Peletakan dan susunan unsur-unsur visual harus terkendali dengan baik agar memperjelas hierarki/tingkatan perhatian sasaran terhadap semua unsur yang ditampilkan. 

9. Unsur Visual Bergerak (Animasi dan/atau Movie)
        Animasi/movie yang dibuat sebagai daya tarik di media televisi, web, dan gadget. Sebelumnya dibutuhkan storyboard yang merupakan acuan beberapa gambar untuk panduan proses produksi syuting.

10. Navigasi (Ikon)
        Ikon navigasi berfungsi sebagai tanda untuk mengeksekusi arah/ tujuan yang dikehendaki maka gunakan ikon navigasi yang akrab dan konsisten agar efektif dalam penggunaannya. Ikon dirancang sederhana, berkarakter, dan menarik karena fungsinya hanya pemandu.


2.  Proses Perancangan Desain Grafis
Sumber(https://99designs.com/blog/tips/types-of-graphic-design/)

        Dalam membuat desain, seorang desainer sebaiknya sudah memiliki ide, visi, pesan dan rancangan terkait desain yang akan dibuatnya. Tak jarang proses awal inilah yang sebagian besar para desainer anggap, proses yang paling sulit dan mahal. Berikut ini adalah proses awal dalam perancangan sebuah desain grafis:

1. Mencari Informasi Kebutuhan
        Jika anda ingin membuat sebuah desain maka perlu mengumpulkan informasi terkait klien dan produk serta tujuan dalam pembuatan desain tersebut. Jangan pula informasi tentang kebutuhan, sasaran audiens serta goal dari sebuah proyek desain tersebut.

2.  Membuat Kerangka Kerja
        Setelah informasi dikumpulkan maka selanjutnya adalah menyusun kerangka kerja agar tidak ada kemunduran atau pengulangan konsep dan sesuai dengan kesepakatan antara desainer dan klien. Susunan kerja minimal terdapat beberapa informasi seperti di bawah ini:

3.  Kebutuhan Desain
  • Tema
  • Data Yang Dibutuhkan
  • Batas Waktu
4.  Mencari Ide Kreatif
        Mencari dan menetapkan ide kreatif merupakan salah satu tahap penting karena tahapan ini dapat menjadi salah satu indikator nilai jual seorang desainer. Proses pencarian dan penetapan sebuah ide dapat muncul dari berbagai sumber dan cara. Beberapa sumber dan cara dalam penggalian atau pencarian ide kreatif dapat ditempuh melalui penyusunan sketsa-sketsa ide, brainstorming / tukar pikiran atau melihat dan memodifikasi karya desain yang sudah ada.

5.  Visualisasi
        Setelah ide didapatkan maka proses selanjutnya adalah penetapan visualisasi dengan pemilihan atau fokus pada hal – hal  teknis desain seperti layout, background, pemilihan jenis huruf/font, warna atau elemen desain lainnya.


Sumber:
  • Andriyat Rio (2020). Peranan Desain Grafis Pada Media – WEBSITE MATERI. [online] Uniku.ac.id. Available at: https://staff.uniku.ac.id/rioandriyat/peranan-desain-grafis-pada-media/#:~:text=Peranan%20desain%20grafis%20pada%20media%2C%20yaitu%20agar%20pesan%20dapat%20efektif,(audience)%20sesuai%20tujuan%20pemasaran. [Accessed 24 Mar. 2021].
  • Ramadhan Febri (2020). Proses Awal Perancangan Desain - BPPTIK. [online] BPPTIK. Available at: https://bpptik.kominfo.go.id/2020/05/22/7840/proses-awal-perancangan-desain/ [Accessed 24 Mar. 2021].
  • Widya, Leonardo Adi Dharma dan Andreas James Darmawan. 2016."Bahan Ajar Kursus dan Pelatihan Desain Grafis", http://repositori.kemdikbud.go.id/11838/1/9-Desain-Grafis-OK.pdf, diakses pada 24 Maret 2021 pukul 13.18.

You May Also Like

0 komentar